Telingaan Aruu


Telingaan Aruu, by : Izman‎‎‎
sumber : Galeri KPCI

Deskripsi:

Telingaan Aruu adalah tradisi memanjangkan telinga oleh Suku Dayak. Tradisi memanjangkan telinga di kalangan Suku Dayak ini telah lama dilakuakn turun temurun. Pemanjangan daun telinga ini biasanya menggunakan pemberat berupa logam berbentuk lingkaran gelang dari tembaga yang bahasa kenyah di sebut "Belaong" . Dengan pemberat ini daun telinga akan terus memanjang hingga beberapa sentimeter.

Namun tidak semua sub suku Dayak di Pulau Kalimantan punya tradisi ini. Hanya beberapa kelompok saja yang mengenal budaya telinga panjang, itupun yang mendiami wilayah pedalaman. Seperti masyarakat Dayak Kenyah,Dayak Bahau,Dayak Penan,Dayak Kelabit,Dayak Sa'ban,Dayak Kayaan, Dayak Taman dan Dayak Punan.

Tradisi Telingaan Aruu dimulai saat seseorang masih bayi. Awalnya proses penindikan telinga si bayi, setelah luka bekas tindikan mengering, kemudian di pasang benang yang nantinya diganti dengan kayu, sehingga lubang telinga kian lama makin membesar. Prosesi penindikan telinga ini dikenal dengan sebutan ''Mucuk Penikng''. Anting akan ditambahkan satu persatu ke dalam telinga yang lama kelamaan akan mebuat lubang semakin membesar dan memanjang. (wikipedia)